Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asalkan drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100 - 400 mm/bulan, suhu udara 23ºC - 30ºC, kelembaban 60% - 70%, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m.
Dengan teknologi pupuk hayati MaxiGrow, budidaya kedelai menjadi lebih murah bila dibandingkan dengan cara-cara konvensional, sedangkan hasil yang didapatkan bisa lebih baik.
Pada fase pembungaan dan pengisian biji, perlu mendapatkan cukup air dan mendapatkan sinar matahari yang cukup. Penanaman yang ideal adalah pada awal musim hujan dan menjelang musim kemarau.
Cara Pengolahan Lahan
- Tanah dibajak, digaru dan diratakan.
- Sisa-sisa gulma dibenamkan dalam tanah (bahan organik).
- Buat saluran air dengan jarak 3 - 4 meter antar saluran.
- Tanah dikeringanginkan.
- Buat tugulan (lubang penanaman benih) dengan jarak 20 x 30 cm atau 25 x 25 cm.
- Buat lubang di sebelah lubang untuk bibit.
- Rendam benih dengan air yang telah diberi pupuk hayati MaxiGrow (10 ml pupuk hayati MaxiGrow : 1 liter air) selama kurang lebih 1 jam, tiriskan. Kemudian beri Rhizole (1 botol @ 30 gram Rhizole cukup untuk 6 - 8 kg bibit sehingga untuk 1 Ha diperlukan 150 gram), aduk hingga rata dan biarkan selama 2 jam di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari.
Pemupukan
- Berikan campuran pupuk SP-36 (50 kg) dan KCL (25 kg) pada tugulan di sebelah lubang benih ditanam. Diberikan saat tanam benih.
- Setelah berkecambah, berikan pupuk Urea sebanyak 25 kg.
- Kecambah berumur 7 hari, berikan larutan pupuk hayati MaxiGrow (2 sampai dengan 3 liter pupuk hayati MaxiGrow : 200 liter air) pada lahan secara merata. Tahap ini memerlukan 2 sampai 3 liter pupuk hayati MaxiGrow.
- Saat bunga mulai keluar, berikan kembali pupuk hayati MaxiGrow sebanyak 1 liter.
Keuntungan
Hasil optimal, tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Catatan
Untuk mengoptimalkan produksi kedelai, sebaiknya digunakan penambahan Rhizobium.
No comments:
Post a Comment