Aplikasi Pupuk Hayati MaxiGrow pada Jagung



Tempat ideal untuk budidaya jagung adalah daerah dengan ketinggian 50 - 600 m yang memiliki curah hujan sekitar 85 - 200 mm/bulan, suhu optimum antara 23ºC - 30ºC, tanah gembur, subur dan kaya humus, pH tanah antara 5,6 - 7,5, aerasi (pengalihan udara ke dalam air untuk meningkatkan kandungan oksigen) dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 80º.

Pengolahan Lahan

  • Tanah yang akan ditanam, diolah dengan cara dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 cm dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek. Daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata pada barisan tanaman, ± 1 bulan sebelum tanam.
  • Berikan pupuk kandang sebanyak 6 ton/ha, diberikan sepanjang larikan tanaman sebelum tanam. Kemudian berikan larutan pupuk hayati MaxiGrow (1 liter pupuk hayati MaxiGrow : air max 200 liter) pada setiap titik tanam. Tahap ini diperlukan 2 sampai dengan 3 liter pupuk hayati MaxiGrow per Ha.
  • Lubang tanam ditugal (dibuat lubang untuk benih di tanah), kedalaman 3-5 cm dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya. Semakin panjang umurnya, jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih dari 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40 cm x 100 cm (2 benih/lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanam 25 cm x 75 cm (1 benih/lubang).

Pemupukan dengan Pupuk Kimia

Kebutuhan pupuk kimia per hektar pada tanaman jagung adalah
  • Urea sebanyak 175 kg
  • TSP sebanyak 60 kg
  • KCL sebanyak 75 kg
Diberikan 2 kali. Pemberian pertama dengan dosis 1/3 takaran Urea dan semua TSP dan KCL diberikan pada saat tanam. Sisanya 2/3 takaran diberikan pada usia 5 minggu setelah tanam.

Pemupukan dengan Pupuk Hayati MaxiGrow

Pemberian pupuk hayati MaxiGrow kembali pada 35 sampai dengan 37 hari setelah tanam, sebanyak 3 sampai dengan 4 liter.

Pengendalian Hama

Pengendalian hama dilakukan dengan cara pemantauan di lapangan, yaitu penyemprotan insektisida hanya dilakukan apabila ditemukan serangan hama yang merusak.

No comments:

Post a Comment