Aplikasi Pupuk Hayati MaxiGrow pada Bawang Merah



Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan (tanah kering), tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5,6 - 6,5, ketinggian 0-400 m, kelembaban 50 - 70%, suhu 25° - 32° C.

Cara penggunaan pupuk hayati MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pupuk kimia pada tanaman bawang merah.

Pengolahan Lahan (Pemberian Pupuk Hayati MaxiGrow ke 1)
  • Lahan yang telah dibuat bedengan, pada bagian atasnya diberi pupuk kandang (yang sudah matang), kemudian semprotkan larutan pupuk hayati  MaxiGrow (1 liter MaxiGrow dicampur dengan air maksimal 100 liter), kemudian tutup permukaan bedengan dengan tanah. Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap untuk ditanam.
  • Pada tahap ini kebutuhan pupuk hayati MaxiGrow sebanyak 2 sampai dengan 3 liter per hektar dan pupuk kandang sebanyak 4 ton per hektar.

Pemberian Pupuk Hayati MaxiGrow ke 2 (30 - 35 Hari setelah Tanam)

Semprotkan larutan pupuk hayati MaxiGrow (3 - 4 liter pupuk hayati MaxiGrow dicampur dengan air maksimal 100 liter) pada sekitar pangkal batang.

Pemberian Pupuk Kimia Sesuai Dosis dan Waktu Anjuran / Rekomendasi

Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut :
  • Urea/ZA sebanyak 100 lg
  • TSP/SP sebanyak 150 kg
  • KCL sebanyak 100 kg
Aduk ketiga pupuk tersebut sampai rata, lalu berikan pada sekitar pangkal batang (jarak 10 cm dari batang) kemudian tutup dengan tanah.

Beberapa Penyakit pada Bawang Merah dan Pengendaliannya
  • Antraknosa, penyakit pada akar, akibat serangan Colletotrichum gloeosporoides. Penyakit ini di kalangan petani pupular disebut otomatis, inul dan twister.
Gejala: Ujung daun mengering, daun muda menguning dan daun melintir.
Pengendalian: semprotkan fungisida berbahan aktif karbendenzim atau mankozeb. Apabila serangan belum terlalu banyak, langkah lain dapat ditempuh dengan mencabut dan buang/bakar segera tanaman yang terserang.
  • Usarium oxysporum
Gejala: Ujung daun layu dan menguning, melinting dan nekrosis. Akar berwarna hitam dan rapuh, dasar akar membusuk. Usarium dapat dapat juga menyerang umbi bawang yang telah dipanen, yang terdapat dalam gudang penyimpanan.
Pengendalian: semprotkan fungisida berbahan aktif karbendenzim atau mankozeb. Apabila serangan belum terlalu banyak, langkah lain dapat ditempuh dengan mencabut dan buang/bakar segera tanaman yang terserang.
  • Ulat Grayak, daun berlubang sedikit demi sedikit sampai habis. Hama Spodoptera litura memakan bagian epidermis daun terlebih dahulu, kemudian bagian jaringan. Pendegahan serangan ulat daun, ulat tanah dan ulat grayak bisa dengan cara menggenangi lahan sebelum ditanami.
  • Fusarium, diakibatkan oleh cendawan Fh mati. Pengendalian dengan menggunakan musuh alami. Apabila serangan sangat banyak, dapat menggunakan insektisida yang berbahan aktif bacillus thuringiensis atau klorfenapir atau spinosad.
  • Trips, diakibatkan serangan Thrips tabaci. Gejalanya adalah terdapat spot berwarna putih keperakan bekas tusukan dan gigitan hama yang kemudian menyebar ke seluruh permukaan daun. Pengendaliannya dengan menyemprotkan fungisida berbahan aktif klorfernaopir.

No comments:

Post a Comment